Dunia pemasaran terus berkembang dari pemasaran konvensional ke pemasaran digital. Pemasaran konvensional banyak digunakan sebelum teknologi dan internet berkembang seperti sekarang. Secara umum pemasaran konvensional menggunakan media cetak (print), siaran (broadcasting), surat pos (direct-mail), dan telepon.
Perusahaan yang awalnya menggunakan media cetak seperti koran/surat kabar untuk memasarkan produknya, kini beralih menggunakan blog atau website.
Perusahaan yang awalnya harus mengirim brosur, surat, atau selebaran kepada pelanggan menggunakan pos, kini cukup mengirim via e-mail yang dapat diterima langsung oleh pelanggan dalam hitungan detik.
Perusahaan yang awalnya harus mengeluarkan biaya besar untuk membayar siaran iklan di televisi atau radio, kini cukup menggunakan video advertising yang disediakan oleh media sosial secara “gratis” dengan cakupan pasar sasaran yang lebih luas.
@teman.digital Drama Korea berjudul “Revolutionary Love” ini akan menambah wawasan kamu tentang ilmu pemasaran 🎬 Kalo kamu jadi para buruh yang membantu pemilik pabrik untuk memasarkan produknya seperti mereka, apa yang akan kamu lakukan guys? Happy watching ☕️ #rekomendasifilmkorea #rekomendasidramakorea #filmmarketing #rekomendasifilm #rekomendasidrakor
Lanjut tonton part 2 untuk mengetahui strategi marketing yang digunakan!
@teman.digital Drama korea berjudul “Revolutionary Love” ini akan menambah wawasan kamu tentang ilmu pemasaran, temukan strategi marketing apa saja yang diterapkan di video ini guys! Happy watching 🎬 #rekomendasifilmkorea #dramakorea #filmmarketing #rekomendasifilm
Kesimpulannya, kecanggihan teknologi dan internet memberikan banyak keuntungan. Namun, perusahaan dan berbagai pihak terkait harus memperhatikan isu-isu yang muncul dalam dunia pemasaran digital agar terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan. Karena itulah, kamu perlu mempelajari materi “Isu-isu yang Berkembang Dalam Pemasaran Digital”.
Diskusikan dengan temanmu, apa kelebihan dan kelemahan dari masing-masing media pemasaran tersebut!