Usaha ritel sekarang sudah menjadi salah satu primadona bagi para pengusaha. Usaha ini relatif menguntungkan. Bagi para pemilik modal, mereka dapat menjalankan usaha ini berdasarkan sistem franchise atau kemitraan. Namun, tak jarang pemilik modal membuka usaha ritel minimarket dengan nama sendiri.
Baik para peritel dengan kemitraan maupun mandiri, mereka harus merencanakan tampilan produk yang mereka jual. Hal tersebut dikarenakan tampilan produk sangat menentukan dalam penjualan barang. Dalam era revolusi industri 4.0 saat ini, kreativitas pengusaha juga sangat menentukan ketertarikan calon pembeli, terutama kreativitas dalam menyajikan barang-barang yang akan dibeli konsumen.
Pada BAB II ini, kita akan mempelajari materi mengenai perencanaan display dan penataan produk. Materi ini dimaksudkan agar kamu memahami dan dapat mempraktikkan pengetahuan tentang penataan produk yang baik. Selain untuk menarik minat konsumen, penataan produk juga akan memberikan pengalaman berbelanja yang menyenangkan bagi konsumen. Pengalaman berbelanja secara langsung ini adalah kekuatan utama bagi toko offline di tengah menguatnya ritel-ritel online saat ini. Maka, mengondisikan situasi toko sebaik mungkin adalah cara untuk mempertahankan konsumen menjadi pelanggan.
A. Pengertian dan Fungsi Desain Toko
Desain berasal dari bahasa Inggris (design) yang berarti “rancangan, rencana atau reka rupa”. Dilihat dari kata benda, desain dapat diartikan sebagai kerangka bentuk, rancangan, motif, pola, corak yang dihasilkan dari olah garis, bentuk ukuran, warna, tekstur, dan value dari suatu benda dengan menggunakan pronsip-prinsip tertentu. Selanjutnya, dilihat dari kata kerja, desain dapat diartikan sebagai proses perencanaan bentuk dengan tujuan agar benda yang dirancang mempunyai fungsi, berguna, serta mempunyai nilai keindahan.
Sebelum mendesain toko, perlu ditentukan konsumen yang menjadi target pasar, misalnya dengan menentukan status ekonomi dan status sosial konsumen. Fungsi desain toko mirip dengan “logo” perusahaan dan menentukan image/citra toko tersebut. Karakter toko menjadi kata kunci yang harus dijabarkan seorang desainer karena desain interior toko berfungsi sebagai gimmick, yaitu sesuatu yang spesial dan unik yang membuat suatu toko menjadi lebih menonjol dibandingkan toko sejenis.
Desain toko/supermarket mempunyai fungsi sebagai berikut.
1. Menciptakan citra toko/supermarket.
Desain yang dipilih dapat mencerminkan ciri khas atau karakteristik toko/supermarket. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain:
a. Eksterior (penampilan luar).
b. Pemilihan nama/logo (store image).
c. Pemilihan warna/karakter (color image).
2. Memberikan fleksibiltas yang maksimal.
Peralatan toko yang digunakan hendaknya cukup fleksibel, peralatan toko tidak dipasang permanen secara keseluruhan, sehingga dapat dilakukan perubahan layout toko/supermarket. Perubahan tata letak (layout) supermarket perlu dilakukan agar suasana toko lebih segar dan menghindari kejenuhan para konsumen.
3. Memudahkan pemeliharaan toko.
Toko harus selalu bersih dan menarik. Desain toko yang baik memberikan kemudahan bagi karyawan untuk melakukan pemeliharaan. Penentuan jarak antarlorong perlu diperhatikan, sehingga memudahkan petugas untuk membersihkan lantai dan alat display.
4. Menjaga keamanan toko.
Keamanan toko merupakan faktor penting dalam mendesain toko untuk mencegah gangguan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
5. Memberikan kenyamanan dalam berbelanja.
Kenyamanan konsumen merupakan hal terpenting dalam mendesain toko/supermarket. Desain toko harus dirancang agar memberikan kemudahan bagi konsumen dalam berlalu lintas dan menciptakan rasa nyaman seperti berada di rumah sendiri (welcome).
B. Merencanakan Desain Toko
1. Bagian Dalam Toko (General Interior)
General interior toko menjadi salah satu kunci keberhasilan dari keseluruhan strategi menciptakan suasana toko (store atmosphere) yang nyaman. Interior toko harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memaksimalkan visual merchandising, artinya secara visual produk yang di-display terlihat menarik di mata calon konsumen. Hal ini bertujuan agar konsumen yang berada dalam toko memiliki keinginan membeli produk ketika melihat display. Display yang baik harus mampu menarik perhatian pengunjung dan membantu mereka agar mudah mengamati, memeriksa, dan memilih barang, kemudian melakukan pembelian. Elemen-elemen desain interior terdiri atas:
a. Pemilihan Lantai (Flooring)
Penentuan jenis lantai (kayu atau keramik), desain, dan warna lantai sangat penting karena persepsi konsumen dibangun berdasarkan apa yang mereka lihat.
b. Pewarnaan dan Pencahayaan (Colors and Lighting)
Setiap toko harus mempunyai pencahayaan yang cukup untuk mengarahkan atau menarik perhatian pengunjung ke salah satu ruangan dalam toko. Tata cahaya yang baik mempunyai mutu dan warna yang dapat membuat produk-produk yang ditawarkan terlihat lebih menarik.
c. Perabot Toko (Fixtures)
Pemilihan dan cara penyusunan peralatan penunjang membutuhkan ketelitian dan harus dilakukan dengan benar agar hasilnya sesuai keinginan. Hal ini karena terdapat perbedaan bentuk, karakter, dan harga pada setiap jenis produk.
d. Suhu Udara (Temperature)
Pengelola toko harus selalu memperhatikan suhu ruangan agar selalu dalam kondisi nyaman bagi pengunjung. Hal ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan jumlah AC yang dipasang dengan luas toko.
e. Jarak Antar-Rak (Width of Aisles)
Pengaturan jarak yang baik antara rak satu dan rak lainnya akan menciptakan kenyamanan bagi lalu lintas pengunjung. Khusus untuk dead areas atau area khusus/area mati dalam toko, seperti toilet dan sudut ruangan, pengaturan jarak antar-rak dapat disiasati dengan penambahan aksesori. Contoh: menggunakan cermin dan tanaman agar tidak terkesan janggal.
f. Karyawan
Karyawan yang sopan, ramah, berpenampilan menarik, dan mempunyai pengetahuan mengenai produk yang dijual akan meningkatkan citra perusahaan dan loyalitas konsumen dalam memilih toko untuk berbelanja.
g. Variasi Produk (Merchandise)
Pengelola toko harus memutuskan mengenai variasi, warna, ukuran, mutu, lebar, dan kedalaman produk yang akan dijual. Mereka harus memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tren apa yang sedang diminati pasar.
h. Harga (Price)
Label harga menjadi informasi penting dalam menentukan ketertarikan konsumen untuk membeli. Label harga biasanya ditempatkan pada kemasan agar memudahkan konsumen mengetahui harga suatu produk.
i. Kebersihan (Cleanliness)
Kebersihan toko menjadi salah satu faktor utama pemilihan lokasi berbelanja dan loyalitas konsumen. Oleh karena itu, pengelola toko harus mempunyai rencana yang baik dalam pemeliharaan kebersihan, baik bagian interior maupun eksterior.
2. Bagian Luar Toko (Exterior)
a. Bagian Muka Toko (Storefront)
Bagian muka atau depan toko meliputi kombinasi papan nama, pintu masuk, dan konstruksi bangunan. Storefront harus mencerminkan keunikan, kekokohan, atau hal-hal lain yang sesuai dengan citra toko tersebut. Bagi konsumen baru, penampilan luar toko sangat menentukan hasrat untuk masuk dan berbelanja di toko tersebut. Oleh karena itu, desain storefront harus dimaksimalkan oleh pemilik toko.
b. Simbol (Marquee)
Marquee adalah tanda yang digunakan untuk memajang nama atau logo toko. Marquee dapat dibuat dengan teknik pewarnaan, penulisan huruf, atau penggunaan lampu neon. Marquee terdiri dari nama atau logo saja, atau dikombinasikan dengan slogan dan informasi lainnya. Penempatan marquee yang tepat harus berada di luar toko. Hal ini agar memunculkan kesan berbeda antara toko tersebut dan yang lainnya.
c. Pintu Masuk (Entrance)
Tata letak pintu masuk toko harus mempertimbangkan kenyamanan bagi lalu lintas pengunjung yang akan masuk dan keluar toko.
3. Tata Letak (Layout)
a. Tata letak lurus (gridiron layout/grid layout)
Pola lurus banyak dipakai gerai, seperti minimarket, supermarket, dan hypermarket. Pola lurus memiliki tingkat efisiensi yang tinggi, lebih banyak menampung barang yang dipamerkan, mempermudah konsumen untuk menghemat waktu belanja, dan melakukan kontrol.
b. Tata letak alur bebas (free flow layout/curving layout)
Pola arus bebas dapat digunakan untuk gerai kecil dan gerai besar. Untuk gerai besar seperti departement store, tata letak ini disebut sebagai tata letak lengkung atau carving layout. Hal ini karena polanya berbelok atau melengkung dengan potongan berupa gang (aisle) yang memungkinkan pengunjung berbelok dengan bebas. Tata letak dengan pola ini membuat konsumen lebih santai dalam memilih produk.
c. Tata letak butik (boutique layout)
Tata letak butik merupakan versi yang sama dengan tata letak arus bebas, tetapi lebih memberikan kesan mewah. Tata letak ini menjadi mahal karena pengaturannya disesuaikan dengan target market yang berbeda-beda dalam setiap gerai yang sama. Namun, marjin laba butik lebih tinggi daripada department store biasa, sehingga mahalnya penataan tertutupi oleh keuntungan yang didapat.
d. Tata letak arus penuntun (guided shopper flows)
Tata letak arus berpenuntun lebih jarang digunakan. Hal ini disebabkan konsumen diharuskan mengikuti jalan yang diciptakan oleh toko, sehingga menimbulkan kelelahan dan kebosanan. Namun, keuntungan menggunakan tata letak ini adalah pelanggan mendapatkan beraneka ragam suguhan produk dalam jumlah yang besar.
4. Pola Kerja Penataan Produk
a. Visual Impact
Visual impact di antaranya pencahayaan, kerapian, dan kebersihan. Dalam menerapkan aspek kerapian, diperlukan keahlian dari para karyawan dalam menata produk. Produk harus selalu dicek ketersediaan dan kemungkinan perubahan susunannya di display karena aktivitas pemilihan oleh konsumen.
b. Visual Balance
Visual balance sangat dipengaruhi oleh warna, latar belakang, dan keseimbangan ukuran produk. Ketentuannya adalah sebagai berikut.
1) Susunan warna dari warna tua ke muda dan warna terang disimpan di ujung. Latar belakang tidak boleh mendominasi daya tarik barang yang ditampilkan.
2) Produk yang sama dengan ukuran yang berbeda disusun di rak atas maupun bawah secara vertikal.
3) Produk yang sama dengan ukuran yang berbeda disusun bersebelahan pada satu rak, ukuran lebih kecil ke arah kiri, sedangkan ukuran lebih besar ke arah kanan.
c. Product Facing
Letak barang harus menghadap ke pelanggan dengan persediaan yang ada disusun di belakangnya sekitar 36%. Posisi barang yang menghadap ke pelanggan searah jam 2 dan jam 4 memengaruhi tingkat penjualan. Label harga itu bagian yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari produk. Oleh karena itu, harus diletakkan secara seragam pada tiap produk dan sebaliknya ditempel pada ujung kanan atau di atas produk.
5. Tipe Penataan Produk
Cara penempatan produk dalam menata produk, antara lain sebagai berikut.
a. Sampling display (barang-barang pajangan untuk contoh), umumnya untuk produk-produk baru berupa makanan (untuk dicicipi) dalam rangka memperkenalkan dan meningkatkan penjualan produk ke depannya.
b. Theme display (pajangan untuk barang yang dipromosikan), untuk mempromosikan sekelompok produk di satu masa (event).
c. Showcase display (pajangan di lemari kaca), untuk barang kecil tapi berharga atau untuk barang-barang mewah yang berharga tinggi.
d. Floor display (pemajangan di lantai) yaitu memajangkan produk dengan menggunakan lantai dasarnya tanpa terikat pada rak tertentu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam floor display antara lain sebagai berikut.
1) Tinggi maksimum 100 cm.
2) Luas sekitar 90 cm x 90 cm.
3) Tipe barang sejenis (contoh: makanan kaleng atau sirup).
4) Letaknya strategis, biasanya di dekat pintu masuk toko.
5) Tidak mengganggu arus barang dan arus pelanggan.
6) Menggunakan POP (Point of Purchase).
7) Lantai dapat diberi alas yang sesuai, misalnya palet.
e. Wall display, yaitu menata produk dengan menggunakan alat bantu berupa gantungan yang ditempel pada dinding. Display ini biasanya untuk barang-barang fashion, seperti pakaian dan kelengkapannya.
f. Merchandising mix display, yaitu cara display dengan maksud menawarkan produk lain kepada konsumen yang berhubungan dengan produk yang baru dibelinya. Display ini menggunakan dua atau lebih produk yang saling berhubungan.
g. Ends display, yaitu penempatan display di ujung lorong gondola.
h. Special display, yaitu cara display barang secara khusus yang biasanya digunakan untuk barang musiman atau untuk barang-barang yang dijual secara obral.
i. Island display, yaitu penempatan display barang secara terpisah yang digunakan untuk menarik perhatian konsumen.
j. Cut cases display, yaitu cara display barang tanpa gondola, tetapi menggunakan kotak/karton kemasan besar yang dipotong sedemikian rupa dan disusun dengan rapi.
k. Jumbled display, yaitu penempatan display barang secara sembarangan dan berkumpul, biasanya digunakan untuk barang yang tidak mudah rusak/pecah.
l. Basket display, yaitu metode display dengan menggunakan bentuk keranjang. Produk yang dipajang dalam keranjang umumnya dikemas lagi dalam bentuk paket produk berhadiah. Metode ini umumnya juga banyak untuk paket promosi produk baru, kombinasi produk yang laku dan kurang laku.
m. Giant display, yaitu metode display dengan melakukan pemajangan produk dalam jumlah yang sangat banyak sehingga bentuknya menyerupai gunung (display raksasa). Untuk menunjang daya tarik, aplikasi giant display ini biasanya digunakan giant dummy product, lampu-lampu warna-warni, running light, dan spot light. Metode ini biasanya dipakai untuk menampilkan produk baru atau program promosi khusus (relaunching product campaign/special consumer promotion).
n. Circular display, yaitu metode display dengan menciptakan display stand berbentuk bulat. Display stand ini umumnya ditempatkan di perempatan jalan atau di tengah lorong jalan agar terlihat dari berbagai sudut jalan.
C. Menciptakan Suasana (Atmosphere) Toko/Supermarket
1. Suasana Toko (Store Atmosphere)
Menurut C.W. Utami (2010: 255), suasana toko (store stmosphere) merupakan kombinasi karakteristik fisik toko, seperti arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna, temperatur, musik, dan aroma yang secara menyeluruh akan menciptakan citra dalam benak konsumen. Melalui suasana toko yang sengaja diciptakan, peritel berupaya mengomunikasikan informasi terkait dengan layanan, harga, serta ketersediaan barang dagang.
Suasana toko merupakan suatu karakteristik atau elemen yang harus dipertimbangkan dan penting bagi setiap pelaku bisnis. Suasana toko berperan dalam menentukan kenyamanan konsumen dan membuat konsumen ingin berlama-lama berada di dalam toko tersebut. Secara tidak langsung, suasana toko juga dapat merangsang konsumen untuk melakukan pembelian.
2. Faktor yang Memengaruhi Suasana Toko
Faktor yang memengaruhi suasana toko menurut Lamb, Hair, dan McDaniel (2001), adalah sebagai berikut.
a. Jenis Karyawan
Yaitu karakteristik umum dari karyawan yang mereka miliki. Contoh: kerapian, tingkat wawasan, dan tingkat keramahan.
b. Jenis Barang Dagang
Yaitu jenis barang yang ditawarkan, bagaimana mereka menawarkan serta memajang barang tersebut menentukan suasana yang ingin diciptakan oleh pengecer.
c. Jenis Perlengkapan Tetap (Fixture)
Perlengkapan tetap harus sesuai dan konsisten dengan tema awal yang ingin diciptakan. Pemilihan furnitur dan peralatan yang ada disesuaikan dengan suasana yang ingin dicapai. Contohnya Outlet Biru di Kota Yogyakarta, sebuah distro kaum muda yang menampilkan kesan trendi dan modern, memilih furnitur bergaya minimalis untuk menunjang tema yang ingin dicapai.
d. Bunyi Suara
Bunyi suara musik dapat direspons positif ataupun negatif oleh konsumen. Hal ini karena musik dapat membuat konsumen tinggal lebih lama dan membeli lebih banyak barang, atau malah lebih cepat meninggalkan toko. Selain itu, musik juga dapat mengontrol lalu lintas di toko, menciptakan image toko, serta menarik dan mengarahkan perhatian pembelanja.
e. Aroma Wangi
Adanya aroma yang khas akan memengaruhi penilaian positif dari calon pembeli terhadap produk yang di-display serta calon pembeli akan menghabiskan waktu lebih lama untuk berbelanja.
f. Variasi Warna
Warna yang beragam dapat menciptakan suasana hati atau memfokuskan perhatian pengunjung. Warna biru, hijau, dan violet digunakan untuk membuka tempat-tempat yang tertutup serta menciptakan suasana elegan dan bersih. Selain warna, pencahayaan juga mempunyai pengaruh penting terhadap suasana toko. Pencahayaan yang memadai akan membuat pengunjung merasa nyaman dan mau berlama-lama menghabiskan waktu di dalam toko.
3. Suasana (Ambience) Supermarket
Ambience merupakan suasana dalam supermarket yang sedemikian rupa, sehingga memicu perasaan tertentu dalam diri pelanggan karena penggunaan unsur desain interior, pengaturan cahaya, tata suara, sistem pengaturan udara, dan pelayanan. Ambience berarti karakter atau atmosfer suatu tempat. Ambience merupakan suatu perasaan pengunjung pada saat berada di dalam toko sebagai dampak dari suasana yang diciptakan oleh toko. Menurut Dunne dan Lusch (2005: 473), ambience adalah proyeksi dari suasana toko yang ditangkap oleh panca indra pelanggan. Adapun menurut Ryu & Jang (2007), ambience adalah elemen tak bisa diraba/intangibel (seperti musik, aroma, dan suhu) sebagai latar belakang yang bertujuan memengaruhi indra secara nonvisual yang secara tidak sadar memengaruhi keputusan konsumen.
Ambience yang baik dapat dilakukan dengan menggunakan 1) musik yang menenangkan (relaxing music), musik yang menyenangkan (pleasing music), 3)suhu udara yang nyaman (comfortable temperature), serta 4) wangi-wangian ruangan yang memikat (enticing aroma).
a. Aspek Ambience
Ambience dapat tercipta melalui aspek berikut.
1) Aspek visual. Aspek ini berkaitan dengan pandangan warna, ukuran, serta bentuk dan penataan cahaya yang tepat. Untuk itu, prinsip-prinsip dalam mendesain suatu visual display (Bridger: 1995) adalah sebagai berikut.
a) Simplicity (desain visual yang menekankan kesederhanaan). Prinsip ini mengedepankan kesederhanaan dalam desain. Desain harus berfokus pada fitur/elemen yang benar-benar dibutuhkkan sehingga menghasilkan desain yang sederhana, fungsional, bersih, dan teratur. Elemen yang sederhana, jelas, dan teratur dapat menyampaikan pesan secara jelas dan tidak membingungkan.
b) Proximity (desain visual berdasarkan kedekatan elemen). Prinsip ini disebut juga prinsip pengelompokkan. Menurut prinsip ini, objek atau elemen yang berdekatan satu sama lain akan dipersepsikan sebagai satu kesatuan/kelompok. Prinsip ini berguna untuk menciptakan hierarki visual, yaitu mengarahkan pandangan mata secara berurutan menurut tingkat kepentingan informasi.
c) Similarity (desain visual berdasarkan kesamaan elemen). Menurut prinsip ini, mata manusia cenderung membangun hubungan antara unsur-unsur yang sama dalam sebuah desain. Kesamaan itu dapat berupa kesamaan bentuk, warna, dan ukuran.
d) Simmetry. Prinsip ini menegaskan bahwa setiap elemen desain harus seimbang satu dengan yang lain dalam kelompok yang sama. Objek yang simetris memberikan perasaan berimbang dan harmoni kepada mata. Komposisi adalah fokus utama prinsip ini. Sederhananya, komposisi tidak boleh memberikan rasa gangguan atau ketidakseimbangan.
e) Continuity (desain visual berdasarkan kesinambungan pola). Menurut prinsip ini, mata manusia mengikuti garis , kurva, atau urutan bentuk untuk menentukan hubungan antarelemen desain. Prinsip continuity terjadi ketika mata dipaksa untuk bergerak melalui satu objek dan terus ke objek lain. Hubungan satu display dengan yang lain harus saling berkelanjutan agar menciptakan satu kesatuan.
2) Aspek tactile. Aspek ini berkaitan dengan sentuhan tangan atau kaki dan mata yang membuat pelanggan ingin merasakannya. Aspek tactile dapat diwujudkan dalam permukaan yang empuk, lembut, kasar, atau udara yang sejuk atau dingin. Contoh: tembok yang dibuat kasar, tetapi ditata secara sartistik adalah bagian dari tactile, atau tembok bisa disentuh seorang pelanggan yang ingin mengetahui permukaan tembok yang sebenarnya.
3). Aspek olfactory. Aspek ini terkait dengan penggunaan aroma untuk menciptakan kesan rasa tertentu, juga digunakan untuk menstimulasi suasana tertentu. Contoh: aroma segar, aroma kesejukan, suasana kebun, suasana pesta, dan sebagainya.
b. Tema Visual Display
1) Tema Puasa dan Hari Raya Idul Fitri
Suasana yang diciptakan adalah suasana puasa, sehingga produk yang dipajang adalah produk yang berhubungan dengan puasa dan lebaran. Pengunjung akan terbawa suasana belanja bulan puasa dan senang berbelanja. Dampak ambience adalah terciptanya perasaan tenang, damai, dan hikmat.
2) Tema Natal dan Tahun Baru
Jelang akhir tahun, beberapa departement store merias jendela dengan nuansa natal dan tahun baru.
3) Tema Tahun Baru Imlek
D. Metode Pengelompokan Penataan Produk
Teknologi display semakin berkembang seiring dengan munculnya berbagai model rak. Produsen dan pemasok mulai menggunakan rak-rak display untuk memperkenalkan produknya. Penataan produk pun semakin bervariasi dengan memadupadankan tampilan unik dan menarik. terdapat dua metode dalam mengelompokkan penataan produk, yaitu sebagai berikut.
1. Penataan produk secara vertikal
Penataan secara vertikal, yaitu penempatan barang supermarket yang sejenis berderet ke arah vertikal atau atas bawah dan merek juga harus terlihat di bagian muka secara vertikal. Penataan produk secara vertikal untuk barang yang sejenis ditata pada gondola, produk dipajang dari yang kecil di atas dan semakin ke bawah semakin besar ukuran produk. Dalam penataan produk secara vertikal ada pertimbangan lain, yaitu ukuran produk tertentu yang paling banyak diminati konsumen diletakkan sesuai dengan karakter konsumen. Contohnya, makanan anak-anak dan untuk barang yang ukurannya kecil diletakkan pada gondola yang bisa terjangkau oleh anak-anak.
Keuntungan menata produk secara vertikal adalah barang lebih banyak dapat dipajang, sehingga akan hemat biaya, pemakaian ruangan lebih maksimal, dan pelanggan tidak bolak-balik mencari barang yang diinginkan.
a. Penempatan barang secara vertikal berarti menempatkan barang:
1) dari atas ke bawah secara sistematis,
2) disusun sesuai jenis dan klasifikasinya,
3) barang disusun berdasarkan ukuran, dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya,
4) warna barang disusun dari warna muda sampai warna tua atau sebaliknya,
5) harga barang diletakkan dari harga murah ke harga mahal atau sebaliknya, dan
6) barang disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya menurut jenis, kategori, bentuk, dan sifatnya.
b. Penempatan barang dagang secara vertikal dapat dilakukan di berbagai penataan produk, seperti berikut.
1) Shelving (Rak)
Rak barang digunakan untuk barang dagang sehari-hari, misalnya pasta gigi, sabun mandi, sabun cuci, sampo. Penataannya dapat digambarkan sebagai berikut.
2) Gondola
Gondola merupakan jenis rak barang yang bentuknya memiliki dua muka dan masing-masing muka mempunyai fungsi yang sama. Gondola dapat digunakan untuk menampatkan barang berupa makanan, minuman dalam kemasan yang dapat berdiri, seperti susu kemasan, susu kotak, dan lain sebagainya.
2. Penataan Produk secara Horizontal
Penataaan secara horizontal, yaitu penempatan barang yang sejenis berderet horizontal dari arah kiri ke kanan atau arah melebar dan merek barang harus dapat terlihat dari depan. Penempatan barang seperti ini jarang digunakan di supermarket karena tidak efisien dan sulit dijangkau oleh calon pembeli. Kelemahan penempatan barang dagang secara horizontal adalah sebagai berikut.
a. Pelanggan harus mondar-mandir untuk mencari barang yang diperlukannya.
b. Memberikan kesan barang yang dijual terbatas stoknya.
c. Barang yang dilihat dan dijangkau pembeli terbatas.
d. Terlihat tidak beraturan
DAFTAR PUSTAKA
Buchari, Alma. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV Alfabet.
Harti, Dwi. Puji Nuryati dan Utami Hadiyati. 2018. Penataan Produk. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Bu Menik, hal-hal yang harus diperhatikan dalam menciptakan citra toko/supermarket tentang pemilihan warna/karakter (color image) itu maksudnya gimana Bu? Warna dari cat tembok tokonya atau warna tentang apa ya Bu?
Apa yang dimaksud dengan eksterior Bu?
Menurut saya eksterior dalam penataan produk adalah pemajangan barang di suatu tempat tertentu.
Desain eksterior mencakup semua unsur yang ada di luar bangunan yang terkena udara, angin, dan hujan secara langsung. Desain yang dipilih dapat mencerminkan ciri khas atau karakteristik toko/supermarket. Misalnya saja seperti teras, halaman, car port, pintu, jendela, gerbang, taman, dan cat dinding.
Eksterior adalah perancangan karya pada sisi bangunan luar, atau merancang bagaimana sosok luar bangunan terlihat indah dan menarik.
Eksterior memiliki arti berada di permukaan luar, eksterior merupakan kebalikan dari interior, yang lebih memfokuskan penataan dan pemilihan komponen pendukung untuk bagian luar.
Menurut saya eksatrior adalah penataan dan pemilihan komponen pendukung untuk bagian luar
Desain toko/supermarket mempunyai fungsi salah satunya adalah menciptakan citra toko. Yang harus diperhatikan dalam pencitraan toko adalah pemilihan warna, apakah yang dimaksud pemilihan warna itu dari segi bangunan atau barangnya?
Dalam segi bangunan, melalui pemilihan warna yang tepat aspek fungsional dan psikologis yang dirasakan oleh konsumen dapat menimbulkan citra toko yang positif.
Pemilihan warna/karakter itu contohnya bagaimana Bu?
Teman-teman ada yang bisa menjawab pertanyaan dari saya nggak?
Menurut saya pemilihan warna/karakter menyesuaikan apa yg akan dipromosikan/dijual, misalnya ketika kita akan mempromosikan tanaman alangkah baiknya cat dinding berwarna putih agar terlihat bersih dan pembeli akan fokus kepada tanaman nya.
Bu, saya masih belum paham apa maksud value dari suatu benda dengan menggunakan prinsip-prinsip tertentu? Mohon penjelasannya.
Bagi para pemilik modal, mereka dapat menjalankan usaha ini berdasarkan sistem franchise atau kemitraan. Saya kurang paham tentang bagaimana sistem franchise atau kemitraan yang baik itu yang seperti apa? Apakah teman-teman ada yang bisa membantu menjawab pertanyaan dari saya?
Apa maksud dari sistem franchise atau kemitraan?
Franchise adalah suatu bentuk kerja sama di mana pemberi waralaba (franchisor) memberikan izin kepada penerima waralaba (franchise) untuk menggunakan hak intelektualnya, seperti nama, merek dagang produk dan jasa, serta sistem operasi usahanya.
franchise atau yang dikenal juga dengan nama bisnis waralaba, merupakan sistem atau metode ketika kamu membuka bisnis baru, namun menggunakan merek dagang atau brand yang sudah ada.
Menurut saya jika tidak memberikan fleksibilitas yang maksimal dapat mempengaruhi konsumen. Mungkin saja konsumen merasa bosan atau jenuh dengan penempatan posisi produk yang kurang tepat. Dampaknya mungkin tidak terlalu buruk, namun konsumen bisa saja tidak lagi tertarik dengan toko/supermarket tersebut.
Konsumen sudah tidak tertarik ke supermarket tersebut itu dampak yang SANGAT BURUK Mba Kiki, karena itu artinya dia kehilangan pelanggan, otomatis keuntungan pun berkurang.
Oiya Bu, maaf Bu Kiki kurang teliti. Iya Bu, otomatis omsetnya pun juga turun ya Bu.
Bu Menik, kenapa general interior toko menjadi salah satu kunci keberhasilan dari keseluruhan strategi menciptakan suasana toko (store atmosphere) yang nyaman Bu?
Salah satu fungsi desain toko adalah memberikan fleksibilitas yang maksimal, pertanyaan saya Bu, “Mengapa peralatan toko tidak dipasang permanen secara keseluruhan?”
Jika peralatan dipasang permanen, maka ketertarikan pelanggan akan berkurang dengan kata lain pelanggan merasa bosan jika tidak diubah atau diganti.
Agar dapat dilakukan perubahan layout toko/supermarket. Perubahan tata letak (layout) supermarket perlu dilakukan agar suasana toko lebih segar dan menghindari kejenuhan para konsumen.
Menurut saya, untuk memudahkan para karyawan dalam merawat dan menggunakan peralatan agar mudah dipindah jika suatu saat desain toko dirasa perlu diganti karena membosankan.
Mengapa untuk menciptakan citra toko/supermarket harus memperhatikan eksterior?
Menurut saya karena eksterior memberikan kesan pertama terhadap toko, karena bagian ini adalah yang pertama dilihat oleh pengunjung. Kombinasi eksterior dapat membuat bagian luar toko menjadi terlihat unik, menarik dan menonjol serta mengundang orang untuk masuk ke dalam toko.
Menurut saya, karena penampilan luar toko sangat menentukan hasrat untuk masuk dan berbelanja.
Karena kalo di tokonya ngga ada kesan menarik tentu toko akan sepi. Jadi, semua toko harus betul-betul memperhatikan eksteriornya agar pengunjung tergoda dan ingin membeli.
Karena citra toko dapat mempengaruhi proses pembelian terhadap suatu produk. Citra toko yang baik juga akan menyebabkan konsumen mengabaikan informasi dari perusahaan lain dan tetap setia pada produk yang kita tawarkan. Karena konsumen tersebut sudah percaya dengan produk kita, maka kepuasan dan loyalitas konsumen pun dapat terwujud.
Citra yang baik menyebabkan konsumen mengabaikan informasi dari perusahaan lain dan tetap setia pada produk yang kita tawarkan. Karena citra toko dapat mempengaruhi proses pembelian terhadap suatu produk. Desain eksterior mencakup semua unsur yang ada di luar bangunan yang terkena udara, angin, dan hujan secara langsung. Desain yang dipilih dapat mencerminkan ciri khas atau karakteristik toko/supermarket. Misalnya saja seperti teras, halaman, car port, pintu, jendela, gerbang, taman, dan cat dinding.
Apa yang dimaksud dengan visual impact?
Visual impact adalah efek keindahan yang didapat dari hasil penataan display.
Visual impact adalah efek keindahan sebagai center point yang didapat dari hasil penataan display, meliputi main product, komposisi, tempat, dan pencahayaan yang memberikan pengaruh emosi pada pengunjung.
Visual impact meliputi pusat perhatian, cahaya serta kebersihan dan kerapihan .Dalam pengaturan cahaya yang harus diperhatikan adalah warna lampu. warna yang digunakan harus warna yang natural dan tidak membohongi pengunjung yang dapat mengubah warna barang. Jenis lampu yang baik adalah halogen karena warnanya tidak menyebar, sehingga setiap area display terlihat dengan jelas oleh konsumen dan menjadi pusat perhatian serta membangkitkan minat konsumen tentu saja ini ditunjang oleh kebersihan dan kerapihan dari penyusunan produk tersebut.
Menurut saya, maksud dari mencegah gangguan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab itu misalnya: takut bila toko tersebut akan dicuri.
Apa yang dimaksud dengan tata letak arus berpenuntun?
Menurut Guided Shopper Flows: Tata letak arus berpenuntun terbilang tata letak yang sedikit diatur. Tata letak ini
membuat pelanggan dapat digiring melalui jalan yang diciptakan sehingga salah satu
kerugiannya adalah kelelahan sebagian pelanggan. Tetapi, keuntungan bagi
pelanggan mereka mendapatkan suguhan pilihan produk dalam ragam dan jumlah
item yang besar.
Bu Menik saya mau tanya, kenapa rata-rata toko memakai keramik berwarna putih alasannya kenapa?
Agar toko-toko swalayan terlihat lebih luas, dan keramik berwarna putih polos memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan jenis keramik yang lain.
Menurut saya agar memberikan kesan lebih luas untuk ruangan toko tersebut.
Menurut saya, lantai berwarna putih memberikan kesan bersih, sehingga dapat menimbulkan persepsi konsumen.
Apa kelebihan dan kelemahan dari sistem franchise?
Saya ingin bertanya, dalam penjualan barang antara yang dijual di warung biasa sama yang dijual di minimarket biasanya ada perbedaan dalam harga meskipun itu produk sama. Apakah perbedaan penataan dan kerapian barang tersebut dapat mempengaruhi harga?
Mengapa usaha ritel sekarang sudah menjadi salah satu primadona bagi para pengusaha?
Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam theme display?
Apa kelebihan jika memakai tipe theme display?
Jelaskan kelebihan dan kekurangan wall display?
Circular display, yaitu metode display dengan menciptakan display stand berbentuk bulat, kan ditempatkan di lorong-lorong rak, contoh barangnya seperti apa Bu?
Bu Menik, maksud dari penempatan display di ujung lorong gondola, itu contohnya seperti apa ya Bu?
Saya mau bertanya Bu, kenapa penataan produk minuman di supermarket jauh lebih banyak secara floor display dari pada produk buah atau sayuran?
Karena jika buah atau sayuran ditata secara floor display maka buah dan sayuran tersebut tidak mendapatkan suhu dingin, ototmatis buah dan sayuran akan cepat layu, dan jika layu maka tidak menarik konsumen untuk membeli produk tersebut
Sebutkan contoh dari eksterior atau penampilan luar?
jendela, pintu, dinding, atap, tangga, kolom, dan sebagainya.
Apa yang dimaksud sistem franchise?
Bisnis franchise atau yang dikenal juga dengan nama bisnis waralaba, merupakan sistem atau metode ketika kamu membuka bisnis baru, namun menggunakan merek dagang atau brand yang sudah ada. Misalnya McDonald’s, Dunkin’ Donuts, 7-Eleven, Pizza Hut, Circle K dan lainnya.
Frenchisee atau penerima waralaba adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dana tau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba.
Pengertian franchise adalah hubungan yang salah satu pihaknya diberikan hak untuk memanfaatkan dan menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut, dalam rangka penyediaan atau penjualan barang dan jasa.
Sistem Franchise adalah suatu bentuk kerja sama di mana pemberi waralaba (franchisor) memberikan izin kepada penerima waralaba (franchise) untuk menggunakan hak intelektualnya, seperti nama, merek dagang produk dan jasa, serta sistem operasi usahanya.
Sistem franchise yaitu sistem atau metode ketika kamu membuka bisnis baru namun menggunakan merek dagang atau brand yang sudah ada.
Saya ingin bertanya Bu, jika kita sebagai pemilik toko, bagaimana cara menangani seorang karyawan yang tidak ramah, sehingga membuat konsumen kita enggan untuk datang lagi ke toko kita?
Izin menjawab,mungkin dengan cara menegur memberi peringatan supaya jangan cuek lagi dan berubah menjadi karyawan yang ramah terhadap konsumen yang datang,sehingga pada saat berbelanja konsumen nyaman.
Bagaimana cara memilih/membuat nama logo agar terlihat lebih menarik?
Apa yang terjadi jika ada seorang karyawan yang tidak rapi, misalnya tidak rapi dalam hal berpakaian, apakah itu akan mempengaruhi suasana toko?
Menurut saya, jika karyawan kurang rapi dalam penampilan seharusnya pemilik toko/karyawan lain untuk menegurnya,karena jika salahsatu karyawan kurang rapi, konsumen akan merasa tidak enak,karyawannya saja tidak rapi bagaimana dengan isi toko.
Citra toko akan menurun
apa yang dimaksud Visual Balance?
Bu contoh dari metode m.giant display bagaimana bu?
Bu saya mau bertanya, contoh barang yang dipajang dengan menggunakan showcase display itu seperti apa saja Bu?
Izin menjawab,setahu saya seperti minuman,atau makanan lainnya yang disimpan di dalam showcase/lemari pendingin yang digunakan untuk menampilkan makanan atau minuman yang ingin ditampilkan menggunakan media kaca sebagai penonjol produk yang ditampilkan.
Izin menjawab,Menurut pengalaman saya atau yang saya perhatikan di toko roti itu kue yang harganya murah ditaruh di tempat terbuka,sedangkan kue yang mempunyai harga mahal ditaruh di lemari kaca atau yang disebut dengan showcase display. Atau contoh yang lainnya yaitu jam tangan,emas.
Maaf kalau salah🙏
Menurut saya, contohnya seperti tempat meletakkan nugget, sosis, bakso, dan makanan beku lainnya yang bisa ditampilkan dan juga es krim.
makanan atau minuman yang ingin ditampilkan menggunakan media kaca sebagai penonjol produk yang ditampilkan.contohnya misal di supermarket atau toko biasa untuk menyimpan minuman kaleng, puding, dll.
Showcase cooler untuk menyimpan minuman.
Showcase tipe kaca cembung untuk menyimpan es cream
Showcase tipe kaca geser untuk menyimpan makanan beku
Sebutkan contoh dari ends display?
Izin menjawab,setahu saya seperti minuman,atau makanan lainnya yang disimpan di dalam showcase/lemari pendingin yang digunakan untuk menampilkan makanan atau minuman yang ingin ditampilkan menggunakan media kaca sebagai penonjol produk yang ditampilkan.
produk facing dalam penataan produk adalah jumlah muka produk yang tampil di depan rak display atau bagian yang menghadap keluar untuk gondola dan floor display. Jumlah muka produk atau facing ini bisa mempengaruhi peningkatan atau penurunan penjualan produk yang didisplay.
Warna yang beragam dapat menciptakan suasana hati atau memfokuskan perhatian pengunjung, kalau kita memlilih warna yang cerah,setiap sudut toko warna cerah bagaimana jika ada konsumen yang tidak menyukai warna cerah lebih ke gelapnya, sehingga konsumen tidak ingin mengunjungi toko itu bagaimana ya?
Dimanakah biasanya penempatan Special display?
Menutut saya penyusunan peralatan untuk mnunjang konsumen agar tertarik dengan menataan barang sesuai dengan kategori masing masing, misal peraltan kecantikan ditempatkan di rak paling depan agar terliahat cantik . Dan memberi informasi secara detail dan lengkap terhadap produk pruduk yang kita pajang. Bila perlu kita siapkan contoh barang untuk komsumen bisa langsung menyobanya
contohnya makanan,minuman.
Product facing dalam pola penataan produk ialah posis dari letak nya suatuLetak barang harus menghadap ke pelanggan dengan persediaan yang ada disusun dibelakangnya sekitar 36 % posisi barang yang menghadap ke pelanggan searah jam 2 dan jam 4 juga mengalami peningkatan penjualan.label harga juga termasuk ke produk facing dimana label harga harus diletakan secara seragam pada tiap produk dan sebaliknya ditempel pada ujung kanan atau diatas produk.
Product facing dalam pola penataan produk ialah posis dari letak nya suatuLetak barang harus menghadap ke pelanggan dengan persediaan yang ada disusun dibelakangnya yang menghadap ke pelanggan ..label harga juga termasuk ke produk facing dimana label harga harus diletakan secara seragam pada tiap produk dan sebaliknya ditempel pada ujung kanan atau diatas produk.
Apa yang dimaksud dengan relaunching product campaign/special consumer promotion
Contoh dari Ends Display yaitu Penempatan display di ujung gondola.
Pengertian facing adalah jumlah muka produk yang tampil di depan rak display atau bagian yang menghadap ke luar untuk gondola dan floor display.
Peletakan posisi produk dimana label harga harus diletakan secara seragam pada tiap produk dan sebaliknya ditempel pada ujung kanan atau di atas produk.
Saya ingin bertanya Bu, apa kekurangan menerapkan floor display?
Kekurangannya cenderung domain dan menurunkan kemungkinan dilihatnya barang sedapat mungkin, karena tingkat kemudahan pembeli dpt melewati semua area toko semakin berkurang.
Karena penampilan luar toko sangat mempengaruhi hasrat untuk masuk dan keinginan berbelanja di toko tersebut, sehingga store front harus dimaksimalkan oleh pemilik toko
Apa tujuan dari aspek ambience ?
Contoh dari desain simplicity itu seperti apa Bu?
Simplicity(mungkin kata ‘kesederhanaan’ kurang tepat menjelaskannya) merupakan suatu keadaan, kondisi, maupun bentuk dimana meringkas segala sesuatu yang ada menjadi lebih sederhana sekaligus bermakna.
Bu saya izin bertanya “Bunyi suara musik dapat direspons positif ataupun negatif oleh konsumen”. Contoh dari berbagai respon dari bunyi musik positif dan negatif seperti apa??
Proximity (desain visual berdasarkan kedekatan elemen), prinsip ini berguna untuk menciptakan hierarki visual, yaitu mengarahkan pandangan mata secara berurutan menurut tingkat kepentingan informasi. Yang dimaksud itu misal kita ke toko lalu ada tulisan yang bergelantung di atas misal “alat tulis” atau bukan Bu?
Kelebihan nya adalah konsumen bisa melihat contoh produk yg akan di jual.Sedangkan kelemahan nya konsumen tidak bs melihat secara langsung produk yg di jual karna suatu display kadang tidak sesuai dengan produk yang akan di jual.
Apa manfaat dari pemilihan lantai atau flooring?
Menurut saya manfaat pemilihan lantai atau flooring yaitu agar suasana toko lebih nyaman dan pas dengan tema tempat tersebut, maaf kalo kurang tepat
Karena karyawan jika mempunyai sifat yang tidak ramah atau membuat pembeli tidak nyaman bisa menjadi kekecewaan bagi pembeli
Karena sikap pramuniaga yang baik akan membuat konsumen merasa senang untuk membeli di toko tersebut, namun sebaliknya jika pramuniaga bersikap kurang baik maka konsumen merasa malas untuk membeli di tempat tersebut.
Karena sikap pramuniaga yg baik akan membuat konsumen merasa senang utk membeli d toko tersebut, namun sebaliknya jika pramuniaga bersikap kurang baik maka konsumen merasa malas untuk membeli di tempat tersebu
Menurut saya karyawan toko mencerminkan image toko tersebut, jika karyawan toko tidak rapi maka konsumen yang datang akan tidak nyaman melihat hal tersebut.
Saya ingin bertanya, apa kelebihan dari sampling display?
Karena jika latar belakang lebih mendominasi dari pada produk, konsumen akan lebih tertarik kepada latar belakang tersebut ketimbang produk yang ditampilkan.
Menurut saya karena karyawanlah yang akan melayani pelanggan, jika karyawan bersikap sopan dan ramah maka suasana toko pun akan terlihat hidup dan pelanggan akan merasa nyaman
Menurut saya karena karyawanlah yang akan melayani pelanggan, jika karyawan bersikap sopan dan ramah maka suasana toko pun akan terlihat hidup dan pelanggan akan merasa nyaman