Apa saja yang harus dilakukan sebuah perusahaan untuk membangun digital branding yang kuat?
Persaingan bisnis saat ini semakin ketat. Jika tidak memiliki branding yang kuat, maka kita akan tergilas. Branding adalah bagaimana konsumen mengidentifikasi dan memahami sebuah merek produk/jasa. Sedangkan brand merupakan identitas sebuah produk, yang membedakan dengan produk yang dihasilkan oleh kompetitor.
Jika branding kita kuat, maka merek produk/jasa lebih mudah dikenali oleh konsumen. Selain itu, konsumen juga lebih percaya bahwa produk/jasa kita lebih berkualitas. Sehingga mereka akan memilih produk/jasa kita dibandingkan produk/jasa pesaing.
Apa yang kamu ingat ketika mendengar kalimat ONE HEART atau JUST DO IT?
Sebagian besar merek sukses di seluruh dunia memiliki unsur-unsur khusus yang membuat mereka tak terlupakan. Berikut ini merupakan 6 unsur yang harus dianalisa oleh sebuah perusahaan dalam membangun branding yang kuat!
1. Nama Merek: Identitas yang Melekat
Nama merek adalah hal pertama yang orang ingat ketika mereka berbicara tentang produk atau layananmu. Nama yang bagus harus mudah diingat, mudah diucapkan, dan mencerminkan esensi bisnismu. Contohnya adalah “Apple.” Dengan hanya satu kata, mereka berhasil menggambarkan produk yang simpel, inovatif, dan modern. Contoh lain dari betapa pentingnya nama merek adalah Starbucks. Nama ini berasal dari karakter dalam novel Moby-Dick, yang menciptakan nuansa hangat dan ramah. Nama Starbucks telah membantu menciptakan citra warung kopi sebagai tempat untuk bersantai dan menikmati minuman berkualitas.
VT di atas memperlihatkan bahwa Starbucks tetap menjadi tempat favorit buat nugas walaupun harga kopi-nya “mahal”, seperti yang disampaikan juga oleh Nita Sanita di akun TikToknya. Yuk kita intip komennya netijen!
2. Logo: Simbol Identitas
Logo adalah gambar atau simbol yang mewakili merekmu. Sebuah logo yang efektif harus mudah dikenali, bersifat unik, dan relevan dengan bisnismu. Lihat saja logo Nike yang ikonik dengan cekmark berwarna putih di atas latar belakang hitam. Logo ini menggambarkan gerakan, kecepatan, dan semangat olahraga.
3. Juru Bicara: Suara Merek
Juru bicara merek adalah orang atau karakter yang mewakili bisnismu dalam komunikasi dengan pelanggan. Juru bicara bisa menjadi maskot, co-founder perusahaan, atau publik figur yang sudah diajak kerjasama. Sebagai contoh, kita bisa lihat Ronald McDonald yang selalu tersenyum di restoran McDonald’s. Dia adalah ikon yang menghadirkan kebahagiaan dalam setiap kunjungan pelanggan.
4. Penampilan Visual: Desain yang Memukau
Penampilan visual merek mencakup desain produk, kemasan, dan tampilan toko fisik atau website. Bisa dengan warna yang cerah atau warna yang elegan, tergantung target market produk. Apple, sekali lagi, adalah contoh yang hebat. Produk-produk mereka memiliki desain minimalis yang menarik, dan toko-toko Apple memiliki suasana yang eksklusif. Contoh lain adalah Coca-Cola dengan warna merah yang ikonik. Warna ini memicu kenangan manis tentang minuman soda yang lezat.
5. Suara: Identitas Audio
Unsur yang sering diabaikan adalah suara merek. Suara merek adalah elemen audio, bisa berupa nada, lagu, atau bunyi tertentu yang membuat bisnismu lebih mudah dikenal. Sebagai contoh suara ‘ding’ saat kita membuka laptop Apple atau dari iPhone ketika ada pesan atau pemberitahuan, sudah menjadi ikonik dan mengingatkan kita pada merek tersebut. Contoh lain, McDonald’s, dengan jingle “I’m Lovin’ It,” menciptakan hubungan emosional dengan pelanggan melalui musik. Begitu mendengar jingle tersebut, orang langsung teringat pada McDonald’s.
6. Kata-kata: Pesan yang Kuat
Kata-kata merek mencakup tagline, slogan, jingle, nama panggilan, dan pesan yang digunakan dalam komunikasi merekmu. Agar mudah dikenal dan diingat, maka kata-kata tersebut harus sederhana dan unik. Contoh yang bagus adalah Coca-Cola dengan tagline “Open Happiness.” Mereka berhasil menyampaikan pesan bahwa minuman mereka bisa membawa kebahagiaan. Contoh lain, “Just Do It” dari Nike adalah salah satu tagline yang paling terkenal di dunia. Ini menggambarkan semangat dan tekad untuk mencapai tujuan.
Dalam semua contoh brand besar di atas, kombinasi dari 6 unsur branding adalah kunci untuk membangun merek yang kuat dan tak terlupakan. Mereka juga memahami audiens mereka dengan baik, sehingga bisa berkomunikasi dengan efektif. Jadi, Sobat MarkeThink, branding adalah tentang menciptakan identitas yang kuat dan melekat di pikiran konsumen.
Cara perusahaan-perusahaan tersebut di atas dalam melakukan branding tentu saja berubah seiring perkembangan teknologi, yang semula bersifat konvensional menjadi lebih modern melalui media digital. Nah, jika kamu akan membangun sebuah produk/brand baru, lakukan analisa bagaimana unsur-unsur branding untuk produk yang akan kamu buat! Siapa tahu, suatu hari nanti merekmu akan menjadi ikonik seperti Apple atau Nike.
Selamat mencoba!
Sangat membantu
😍