Dari kopi kita belajar untuk menikmati rasa. Bukan cuma rasa pahit, kedai kopi di Purbalingga ini juga mengajarkan semangat dan pantang menyerah.
Kedai Kopikalitas memiliki keunikan yang membedakannya dari kedai kopi biasa.
“Kita main ke kedai kopi yang unik. Mas Azhari punya cerita luar biasa yang bisa menginspirasi kita,” kata Canggih Finalti, salah seorang pengunjung yang merupakan pimpinan Harmoni Keroncong Muda (HKM) Purbalingga.
Baca juga: Profil lengkap Azhari Kimiawan
Bagi yang belum tahu, Azhari Kimiawan merupakan founder sekaligus owner Kopikalitas. Pria berambut gondrong ini sering mengisi workshop bertema kopi di berbagai kampus, cafe, dan event lainnya. Salah satu dari sekian banyak event adalah diundang oleh Specialty Coffe Association of Indonesia (SCAI) untuk menjadi juri lomba Indonesia Barista Championship (IBC) di Surabaya.
Sosok Azhari Kimiawan inilah yang membedakan Kopikalitas dengan kedai kopi lainnya. Azhari adalah seorang tuna daksa. Dibantu oleh adiknya yang menyajikan pesanan di meja pengunjung, ia meracik kopi sambil duduk di atas kursi roda, di balik “meja kerja”-nya.
Tak sekedar menyeduh kopi pesanan, pria lulusan Hotel School Surabaya ini juga mengajak para pengunjung berbincang-bincang layaknya kawan. Tema obrolannya pun tak hanya sekedar kopi, tapi juga seni, fotografi, sastra, jurnalistik, dan banyak lainnya. Karena memang sebagian besar pelanggan yang datang adalah aktivis sebuah komunitas. Jadi, tak sekedar kopi yang kita dapat di Kopikalitas, tapi juga wawasan yang luas.
Dari sisi kewirausahaannya, ini merupakan strategi penjualan yang menarik. Penjual menjamu pelanggan layaknya kawan yang datang bersua. Duduk bersama, ngobrol, sembari menyeruput kopi sampai dini hari. Hal inilah yang membuat pengunjung betah, kemudian ingin datang lagi, lagi, dan lagi.
Pengunjung tidak sekedar membeli kopi, tapi yang mereka beli sebenarnya adalah kenyamanan, kehangatan, relasi, bahkan motivasi!
Berlokasi di kompleks pasar mandiri Jalan Veteran Nomor 5, Kopikalitas buka sekitar pukul 20.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB. Adapun menu unggulan kopikalitas adalah Kopi Robusta dan Arabika.
Gimana, kamu termotivasi juga nggak?
Saya termotivasi dengan sosok Azhari Kimiawan, pemilik Kedai Kopi ‘Kopikalitas’. Meski beliau seorang ‘tuna daksa’, tapi tidak menghalanginya dalam berwirausaha. Hebatnya lagi, beliau mampu menunjukkan kemampuannya pada event-event ternama bahkan sebagai bagian penting dari event tersebut.
Semangat bisnis, teman-teman!
Setuju Yen, meskipun beliau seorang tuna daksa, tp beliau dapat menunjukkan kemampuannya untuk mengikuti event-event ternama 😀😀
Kedai kopi yang keren, mampu memberikan kenyamanan, kehangatan, relasi, bahkan motivasi.
Dari cerita tersebut saya termotivasi 😌, bahwa jika kita berjualan kita harus berusaha untuk menarik perhatian pembeli, dan membuat pelanggan menjadi betah dengan kenyamanan dan kehangatan.
Seharusnya buka dari jam 19.00 sampai jam 03.00
Termotivasi, karena sosok Azhari Kimiawan inilah yang membedakan kopikalitas dengan kedai kopi lainnya. Dalam menjamu pelanggan layaknya kawan yang datang bersua, duduk bersama, ngobrol, sembari menyeruput kopi sampai dini hari. Yang dijual bukan hanya sekedar kopi saja, tapi juga informasi seni, fotografi, sastra, jurnalistik, dan banyak lainnya. Hal inilah yang membuat pengunjung betah, kemudian ingin datang lagi dan lagi.
Saya setelah membaca cerita tersebut, jadi termotivasi dengan kesuksesan Mas Azhari Kimiawan yang membedakan kopikalitas dengan kedai lainnya. Walaupun beliau “Tuna Daksa”, tetapi beliau tetap berjuang untuk karirnya.
Saya sangat termotivasi setelah membaca cerita tersebut, karena walaupun dia tuna daksa tetapi dia selalu berusaha untuk bisa maju dan terus berjuang demi hidupnya
Ya, saya juga sependapat dengan Abin. Beliau sangat memotivasi kita para kaum milenial yang kerjaannya hanya rebahan saja di rumah.
Wah! Saya sangat termotivasi oleh sosok Azhari Kimiawan, beliau adalah seorang tuna daksa tetapi beliau tidak menjadikan kekurangannya sebagai penghalang kesuksesan. Sebagai seseorang yang tidak memiliki kekurangan fisik seperti beliau, jujur saya sangat tersentuh dan ingin mengikuti jejaknya. Beliau menciptakan kedai kopi bukan sekedar kedai kopi biasa, tapi beliau juga menciptakan kedai kopinya sebagai tempat berbagi wawasan seperti seni, fotografi, sastra, jurnalistik yang membuat pengunjung betah, kemudian ingin datang lagi, lagi, dan lagi.
Saya sangat termotivasi dengan sosok Azhari Kimiawan yang merupakan seorang tuna daksa. Namun, ia tidak menjadikan kekurangannya sebagai kelemahan. Hebatnya lagi ia dapat mengisi workshop diberbagai event. Ia tetap berjuang untuk karirnya dan pantang menyerah. Itulah yang membuat saya sangat termotivasi bahkan kagum pada sosok Azhari Kimiawan.
Betul sekali itu, karena dapat mengajarkan kepada kita sebagai anak” milenial untuk terus berusaha dan selalu semangat mencapai cita cita
Dari cerita Azhari Kimiawan, saya termotivasi dengan cerita tersebut karena dapat meningkatkan rasa semangat untuk tetap berjuang dan terus mengejar kesuksesan. Walaupun Mas Azhari mempunyai kekurangan, itu tidak mematahkan semangatnya, bahkan beliau sangat menekuni pekerjaannya.
Setelah membaca cerita tersebut saya menjadi termotivasi oleh Azhari Kimiawan karena mampu membuat usaha yang sukses meskipun memiliki kekurangan tetap mampu memberikan yang terbaik bagi para pelanggannya.
Saya termotivasi, karena Mas Azharizhari adalah seorang Tuna Dasa, inilah yang membedakan kopikalitas dengan kedai kopi lainnya. Pria tersebut juga tidak sekedar menyeduh kopi pesanan, tetapi juga mengajak para pengunjung untuk berbincang-bincang layaknya seperti kawannya sendiri. Dan mereka tidak hanya mengobrol tentang kopi, tapi juga tentang seni, fotografi, sastra, dll. Jadi tidak hanya kopi yang kita dapatkan, tetapi juga wawasan yang luas.