Agar artikel yang kita tulis mudah ditemukan calon pembaca dan ramai pengunjung, maka kita harus menulis artikel yang ramah mesin pencari. Bagaimana caranya? Kita harus menulis artikel SEO friendly dan menarik bagi pembaca. Sebelum mempraktikannya, kita pelajari dulu 9 cara menulis artikel SEO friendly di bawah ini
1. Riset Kata Kunci
Gunakan kata kunci yang tepat, yaitu kata kunci yang volume pencariannya tinggi, persaingan rendah, dan sesuai dengan niche blog. Pemilihan kata kunci yang sesuai dengan niche blog akan membuat konten kita relevan dengan kebutuhan pengunjung blog. Misalnya, beauty blog sebaiknya menggunakan kata kunci tutorial makeup, tips cantik, skincare terbaik, dan lain sebagainya. Kita bisa melakukan riset keywords menggunakan beberapa SEO tools gratis, seperti Ubbersuggest, Google Trends, dan sejenisnya.
Kita menggunakan kata kunci untuk mengoptimasi artikel, tetapi jangan terlalu dipaksakan karena akan membuat artikel kita terkesan kaku, bahkan aneh. Ingat, kita membuat artikel untuk pembaca (manusia), bukan untuk mesin.
2. Pahami Intent Pengguna
Intent adalah informasi yang diiginkan pengguna ketika mengetikkan kata kunci tertentu di Google. Intent yang tepat akan membantu pencari untuk menemukan konten yang relevan. Jika pengunjung mendapatkan informasi yang diinginkan, mereka akan berlama-lama di blog kita. Dengan demikian, Google akan menganggap artikel kita bermanfaat dan memberikan ranking tinggi. Caranya cukup mudah, kita bisa mengintip artikel kompetitor di hasil pencarian Google (SERP).
3. Merangkai Judul yang Memikat
a. Poles dengan angka (listicle).
Kebanyakan orang akan tertarik membaca artikel jika mereka tau berapa banyak poin penting yang akan mereka dapatkan. Contoh: 10 Peluang Bisnis untuk Pelajar.
b. Hiasi dengan kata sifat.
Misalnya, “terbaik”, “paling populer”, “termurah”, dan lain sebagainya.
c. Buatlah judul yang singkat dan tunjukkan manfaat/solusi untuk pembaca.
Jika judul terlalu panjang, pembaca akan bingung. Judul yang singkat menunjukan ketegasan kita mengenai apa yang ingin disampaikan melalui artikel tersebut.
Calon pembaca perlu mengetahui dengan jelas manfaat apa yang akan mereka dapatkan setelah membaca artikel kita. Pembaca tidak ingin membuang waktu mereka untuk membaca artikel yang tidak memberikan manfaat. Misalnya, dari artikel yang berjudul “10 Peluang Bisnis untuk Pelajar” pembaca berharap mendapatkan peluang bisnis yang bisa dicoba sambil bersekolah yang dijelaskan di artikel tersebut.
4. Gunakan Sudut Pandang yang Unik
Sudut pandang yang unik akan membuat artikel kita menjadi original, sehingga lebih disukai Google untuk mendapat ranking tinggi. Misalnya, jika kita menggunakan kata kunci “Cara Memulai Bisnis”, maka kita bisa menggunakan sudut pandang seorang pelajar, yaitu “Cara Memulai Bisnis untuk Pelajar”.
5. Perhatikan Struktur Artikel
Buatlah struktur artikel dengan baik. Tujuannya untuk memperlancar proses menulis dengan memilih apa yang harus disampaikan di artikel. Selain itu, struktur yang baik akan memudahkan pengunjung memahami artikel kita. Ada tiga bagian dalam struktur artikel, yaitu pembuka (prolog), isi, dan penutup (epilog).
6. Tulislah Bagian Pembuka dengan Baik
Pembuka artikel yang baik adalah yang mampu menjawab intent pembaca dan memuat kata kunci. Bagian pembuka yang tidak menjawab intent akan membuat pembaca pergi. Untuk menulis pembuka yang baik, kita bisa menggunakan rumus AIDCA sebagai berikut.
a. Attention
Dapatkan perhatian pembaca sejak awal mereka membacanya. Caranya dengan memberikan sebuah fakta yang menghentak, data yang mengagetkan, atau kalimat pertanyaan.
Contoh:
Mungkin kamu pernah memiliki pemikiran seperti ini sebelumnya …
- “Saya sudah punya banyak pakaian di lemari, tapi kok masih bingung mau pake yang mana kalo mau jalan sama teman, kondangan sama suami, dan acara-acara lainnya ya?
- “Saya suka outfit yang simple, tapi tetep stylish, dan kalo bisa ada nuansa vintage-nya gitu, beli di mana ya?
“Saya sering diharuskan memakai dresscode batik, lurik, tenun, atau kain-kain tradisional lainnya, tapi saya pengen tetap terlihat modis, apakah bisa?
b. Interest
Setelah mendapatkan perhatian dari pembaca, selanjutnya adalah membuat mereka TERTARIK untuk membaca lebih lanjut. Pikirkan, bagaimana caranya agar pembaca berkata dalam hatinya, “Wow, keren banget”, “Ini gue banget”, “Ini bener”, dan sejenisnya.
Contoh:
Saya yakin pikiran seperti di atas pernah terlontar, atau paling tidak terlintas dalam benakmu. Betul?
Jika kamu sekarang benar-benar mantap memilih outfit yang simple and stylish, atau dengan kombinasi kain-kain tradisional sebagai gaya berbusana, coba tanamkan pemikiran ini dalam benakmu.
Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia. PBB untuk masalah kebudayaan yaitu UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) telah menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Non Bendawi (Masterpieces of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) bagi Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009. (Sumber: https://www.medcofoundation.org/)
Pada kenyataannya, batik pernah diklaim oleh negara lain, termasuk Malaysia dan Cina. Apakah kamu rela menyerahkan batik kepada mereka? Kalau tidak rela, sudah sepantasnya kita bangga mengenakan batik dalam outfit sehari-hari. Itu adalah salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mempertahankan batik sebagai Warisan Budaya Nonbendawi.
c. Desire
Membuat pembaca merasa butuh dan ingin mendapatkan solusi dari yang kita tawarkan.
Contoh:
Pada akhirnya, jika kamu jadikan batik dan kain-kain tradisional lainnya sebagai salah satu unsur dalam outfit sehari-hari, maka penampilan kamu akan menjadi lebih elegan dan berkarakter.
Kalau Anda lebih menyukai pakaian ala Korea yang sedang hits sekarang, itu bukan masalah. Karena kami juga memproduksi batik dengan model & motif kekinian agar tidak terkesan kaku, terlalu formal, bahkan kuno. Jadi, jangan khawatir ya ^_^. Mari kita cintai batik sebagai kain motif khas Indonesia!
d. Conviction
Membuat penegasan dan meyakinkan mereka bahwa apa yang baru saja kita sampaikan adalah benar.
Contoh:
INGAT …
“Di tengah globalisasi, kita harus memiliki identitas diri seperti batik. Batik melambangkan identitas bangsa. Krisis identitas inilah yang menyebabkan Malaysia mengklaim batik sebagai miliknya.”
e. Action
Terakhir, kita harus memastikan mereka benar-benar MELAKUKAN apa yang kita minta.
Contoh:
Kalo kamu cinta Indonesia, share ke teman-teman terdekat dan follow Instagram @younick.batik yaa, terimakasih.
Penerapan AIDA bisa kamu cermati pada artikel blog niagahoster.com di atas. Sedangkan penjelasan singkat setiap paragraf ada di bawah ini.
7. Uraikan Menjadi Paragraf Singkat
Artikel yang terlalu panjang akan membuat pembaca kurang nyaman. Kita cukup menggunakan tiga paragraf untuk menjelaskan sesuatu dengan baik.
Riset menyatakan bahwa pembaca artikel online tidak membaca kata demi kata, melainkan scanning berpola huruf “F” (F-Shaped Pattern) seperti gambar di bawah ini.
Pengunjung blog akan membaca bagian pembuka dengan lengkap, kemudian melakukan scanning kata/kalimat yang menarik secara vertikal. Di sinilah pentingnya menggunakan model penulisan listicle.
Dengan memaksimalkan tiga kalimat di setiap paragraf, maka akan memudahkan pembaca dalam menemukan kata/kalimat yang dibutuhkan. Selain itu, pembaca juga menjadi lebih santai dalam memahami penjelasan.
8. Buatlah Heading
Heading adalah judul dari bagian artikel yang menjelaskan sebuah informasi tertentu. Penggunaan heading pada artikel akan memudahkan pembaca menemukan garis besar atau pokok bahasan. Bagi penguna WordPress, ada 6 Heading yang bisa kita gunakan. Berikut cara memaksimalkan heading.
a. Masukkan kata kunci pada heading bila memungkinkan.
b. Gunakan H2 sebagai judul utama, dan H3 untuk penjelasan lebih detailnya.
c. Gunakan heading sesuai fungsinya. Misalnya, jangan menggunakan H4 untuk menjelaskan H2, tapi gunakan H3 sebagai bagian dari H2.
d. Hindari penggunaan H4 -H6 bila memungkinkan, karena akan membuat artikel terllau komplek.
9. Gunakan Teknik Piramida Terbalik
Letakkan informasi paling penting di bagian awal, lalu ikuti dengan penjelasan detail, dan diakhiri informasi tambahan. Dengan teknik penulisan ini, artikel kita menjadi tidak bertele-tele.
10. Fokus Pada Satu Topik
Artikel yang fokus pada satu topik tidak akan membuat pembaca bingung dan membuat informasi yang disampaikan lebih runtut.
Misalnya, ketika kamu membuat artikel “Cara Memulai Bisnis Online”, maka kamu harus fokus pada panduan memulai bisnis online. Jika ingin membahas macam-macam Bisnis Online, tulislah artikel berbeda. Sehingga kita bisa membahasnya lebih lengkap dan mendalam.
11. Hindari Keyword Stuffing
Keyword stuffing (menyebar kata kunci secara berlebihan) adalah praktik spam yang jauh dari standar cara menulis artikel SEO friendly. Kenapa? Karena keyword stuffing membuat pembaca tidak nyaman. Selain itu keyword stuffing dapat mengakibatkan artikel kita dihapus dari hasil pencarian Google.
12. Maksimalkan Penggunaan Kata Sambung
Mari kita bandingkan dua teks bagian penutup artikel di bawah ini (sumber: niagahoster.com).
Teks A:
“Sebagai penutup, aku mau jelasin beberapa kelebihan merk makanan kucing X dibanding merk Y.
Harganya lebih murah. Cocok banget buat aku yang mahasiswa ngekos. Gak harus beli online karena pet shop dekat kampus jualan. Merk ini memang lebih pasaran daripada merk Y. Kucingku makannya juga lahap banget dan minta tambah. Padahal, aku kasih porsinya sama kayak merk Y.
Merk X sangat recommended dan aku bakal pindah ke merk Y mulai dari sekarang. Sekian, sampai jumpa di artikel selanjutnya!”
Teks B:
“Sebagai penutup, aku mau jelasin beberapa kelebihan merk makanan kucing X dibanding merk Y.
Pertama, harganya lebih murah. Jadi, cocok banget buat aku yang mahasiswa ngekos. Kedua, gak harus beli online karena pet shop dekat kampus jualan. Sepertinya, merk ini memang lebih pasaran daripada merk Y. Ketiga, kucingku makannya juga lahap banget dan minta tambah. Padahal, aku kasih porsinya sama kayak merk Y.
Kesimpulannya, merk X sangat recommended dan aku bakal pindah ke merk Y mulai dari sekarang. Sekian, sampai jumpa di artikel selanjutnya!”
Perbedaan apa yang kamu rasakan saat membaca kedua teks tersebut? Isinya sama, tapi kita lebih nyaman saat membaca teks B kan? Saat membaca teks A kita membaca dan meresapi secara perlahan agar bisa paham.
13. Tambahkan Konten Visual
Otak manusia memproses data visual 60 ribu kali lebih cepat dibanding tulisan. Karena itu, menambahkan data visual dapat memudahkan pembaca memahami artikel kita. Contoh data visual tersebut, antara lain gambar, ilustrasi, bagan, meme, gift, dan lain sebagainya.
Selain itu, kombinasi warna yang tepat dan sesuai desain blog kita akan meningkatkan minat pembaca hingga 80%. Selain itu, 91% pengunjung lebih suka konten visual dibanding tulisan, sehingga mereka lebih betah membaca artikel yang menampilkan konten visual untuk mendukung penjelasan.
Jika kita tidak memiliki foto hasil karya sendiri, kita bisa membuatnya menggunakan Canva atau mengambilnya di website penyedia gambar gratis seperti pixabay.com. Kita juga bisa memanfaatkan Imgflip dan Kapwing jika ingin membuat meme.
14. Memaksimalkan Image SEO
Apa saja yang bisa kita lakukan untuk melakukan optimasi gambar? Simak langkah-langkahnya berikut ini.
a. Nama File
Buatlah nama file gambar yang singkat dan sesuai dengan kata kunci, misalnya cara-memulai-bisnis.jpg. Jangan membuat nama file yang terlalu panjang seperti cara-memulai-bisnis-mudah-banget-pasti-sukses.
b. Deskripsi Gambar
Buat deskripsi gambar dengan memasukkan kata kunci jika memungkinkan, untuk membantu Google mengidentifikasi topik yang kita bahas.
c. Kompres Gambar
Kecilkan ukuran gambar tanpa menurunkan kualitas agar lebih cepat ditampilkan, sehingga pembaca pun puas. Kita bisa melakukan kompres gambar menggunakan iLoveIMG.
15. Optimalkan Jumlah Kata
Menurut Yoast sebagai pembuat salah satu plugin SEO terbaik, panjang artikel minimal agar Google memahami topik kita adalah 300 kata. Namun, akan lebih baik jika kita mengopitmalkan 1.000 – 2.500 kata karena memungkinkan lebih banyak heading, gambar, atau link yang bisa disisipi kata kunci. Dengan demikian, SEO keseluruhan akan lebih baik selama informasi yang diberikan relevan.
17. Perhatikan Komponen Teknis Blog
Agar artikel Anda terlihat menarik dan bisa bersaing di hasil pencarian Google, maka perhatikan komponen teknis blog berikut ini.

a. Title Tag/SEO Friendly
Merupakan judul halaman yang muncul di hasil pencarian Google. Agar SEO friendly, usahakan title tag menggambarkan garis besar artikel, mengandung satu kata kunci, dan panjangnya maksimal 60 karakter.
b. Permalink
Secara default, permalink diambil dari judul artikel Anda. Misalnya, markethinkclass.com/cara-memulai-bisnis online-untuk-pelajar-tanpa-mengeluarkan-modal-uang-dijamin-sukses. Terlalu panjang, kan? Jadi, sebaiknya kita memperbaiki permalink artikel menjadi markethinkclass.com/cara-memulai-bisnis.
c. Meta Description
Merupakan deskripsi singkat artikel di hasil pencarian Google. Jadi, usahakan meta deskripsi kita maksimal 160 karakter dan mengandung satu kata kunci.
Agar meningkatkan trafic, kita harus menerapkan 17 cara membuat artikel SEO Friendly di atas. Selain itu, kita juga tetap harus memperhatikan kenyamanan pembaca agar mereka betah berlama-lama di blog kita. Misalnya, tidak melakukan keyword stuffing. Ingat, kita menulis artikel untuk dibaca oleh manusia, bukan robot.