Saat ini iklan online di berbagai platform seperti sosial media dan website menjadi pilihan tepat untuk memasarkan produk/jasa. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pandemi C-19 pada tahun 2020 mengakibatkan para pelaku bisnis konvensional seperti UMKM dan pedagang Pasar Tanah Abang mengalami gulung tikar karena himbauan #dirumahaja oleh pemerintah.
Namun, ada beberapa dari pelaku bisnis yang mampu bertahan bahkan mendapatkan keuntungan maksimal. Hal ini karena mereka memanfaatkan sarana internet untuk memasarkan produk-produknya, misalnya menggunakan media Live Shoping TikTok. Jadi, masyarakat dapat berbelanja dari rumah saja. Dalam hal ini, mereka mau belajar dan mampu menjadikan hambatan sebagai peluang.
Iklan online adalah upaya memasarkan produk atau jasa menggunakan sarana internet. Sekarang ini, tidak hanya perusahaan-perusahaan besar saja yang menggunakan iklan online, tetapi juga perusahaan perseorangan hingga siswa-siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), terutama siswa program keahlian Pemasaran, konsentrasi keahlian Bisnis Digital. Hal tersebut disebabkan karena iklan online mampu memberikan berbagai keuntungan, yaitu sebagai berikut.
1. Mengurangi biaya (reduce cost).
Biaya yang dibutuhkan untuk iklan online relatif lebih murah dibandingkan dengan iklan offline. Misalnya, dengan nominal Rp sekitar 20 ribua-an kita sudah bisa beriklan di TikTok Shop.
2. Cakupan yang lebih luas (wider coverage).
Melalui jaringan internet, semua orang di seluruh dunia bisa melihat tayangan iklan sebuah perusahaan. Sedangkan pada iklan offline, cakupannya terbatas di wilayah atau daerah tertentu saja. Contoh reklame yang dipasang di pinggir jalan Mayjend Soengkono, maka yang dapat melihat iklan pada reklame tersebut hanya orang-orang yang tinggal di sekitar atau melewati jalan tersebut.
3. Pengguna dapat disasar sesuai keinginan (targeted audiences).
Dalam iklan online kita dapat menentukan target iklan sesuai pasar yang dituju. Contoh, kita akan mempromosikan produk pakaian korean style untuk kalangan remaja. Nah, saat menggunakan fitur promosi Google Ads, Facebook Ads, atau TikTok Shop kita bisa memilih usia target promosi. Sehingga, konten iklan online kita nanti akan didistribusikan ke para pengguna yang berusia remaja.
4. Mudah melacak dan mengukur (easy to track and measure).
Ini yang penting, kita bisa mendapatkan data yang akurat mengenai daerah asal pengunjung, usia, dan lain sebagainya. Hal ini bermanfaat untuk mengukur efektivitas pemanfaatan iklan online yang kita tayangkan.
5. Kecepatan yang lebih baik.
Proses iklan online sampai ke target konsumen lebih cepat dibandingkan dengan iklan offline. Dalam hitungan detik setelah iklan online ditayangkan, target konsumen sudah bisa melihat.
6. Informatif (Informative).
Iklan online mampu memberikan informasi yang lebih jelas dan menarik dibandingkan iklan offline. Iklan online memungkinkan kita untuk mengemas informasi dalam bentuk kombinasi teks, gambar, animasi, dan video. Sedangkan dalam iklan offline relatif lebih terbatas, apalagi jika menggunakan media cetak seperti banner atau surat kabar.
7. Pengguna mudah berinteraksi (easy audience engagement).
Dalam media
keren